Gitran Watch Nusantara minta Itjend PUPR Periksa Proyek Pembangunan Akses Pelabuhan Teluk Tapang diduga asal jadi - GitranNusantara.com

Breaking News

KEPOLISIAN

Gitran Watch Nusantara minta Itjend PUPR Periksa Proyek Pembangunan Akses Pelabuhan Teluk Tapang diduga asal jadi



Pasaman Barat, Gitrannusantara.com – Diduga Pekerjaan tidak sesuai dengan Spek, Dewan Pimpinan Pusat (DPP)  Gitran Watch Nusantara meminta kepada Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR di Jakarta untuk melakukan pemeriksaan terhadap Proyek strategis negara Pembangunan Akses Pelabuhan Teluk Tapang di Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat yang di danai melalui alokasi anggaran SBSN tahun 2022 sampai dengan tahun 2024. Hal tersebut disampaikan oleh Kurniawan Hasibuan Selaku Ketua DPP Gitran Watch Nusantara pada Media ini” Terkait Kecurangan yang dilakukan oleh PT.Wika KSO pada proyek strategis Pembangunan Akses Teluk Tapang di Kabupaten Pasaman Barat kita akan laporkan ke Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR di Jakarta untuk ditindaklanjuti agar rekanan tidak bekerja asal jadi, sebutnya.

 

Perusahaan Plat merah dalam proyek Pembangunan Akses Pelabuhan Teluk Tapang di Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat langgar Perpres Nomor 16 Tahun 2018. Proyek strategis negara yang di danai melalui alokasi anggaran SBSN tahun 2022 sampai dengan tahun 2024. Nomor kontrak 14/PKK/SK-PJN1-Bb.03.23.1.4/IX/2022 tertanggal 09 September 2022, waktu pelaksanaan 600 hari kalender dengan tahun anggaran 2022 – 2024. Penyedia jasa atau pemenang proyek PT.Wika KSO PEP, dengan nilai kontrak Rp.216.419.511.400

 

Dari hasil investigasi awak media dilokasi proyek Pembangunan Akses Teluk Tapang Perusahaan Plat merah PT.Wijaya Karya (WIKA) K.S.O P.E.P telah melakukan pengaspalan di lokasi proyek Pembangunan Teluk Tapang anehnya aspal tersebut di order atau di beli dari pihak lain bukan berasal dari AMP milik PT.Wika. Dari sumber informasi yang di himpun PT.Wika melakukan order pesan Aspal kepada salah satu perusahaan kontraktor swasta milik AMP PT.Statika sebesar 1500 ton dan sampai saat ini sudah di penuhi sebanyak 700 ton permintaan dari PT.Wika untuk pengaspalan di lokasi proyek. trik modus lainya sejumlah item pekerjaan yang dilakukan sub kontraktor diantaranya  pembukaan badan jalan dari awal terdapat tiga sub kontraktor saat ini tinggal dua subkontraktor yakni perusahaan asal aceh dan perusahaan asal pasbar.

 

Sementara itu, untuk trik dan modus lainya dalam pelaksanaan proyek teluk tapang matrial sirtu timbunan urug atau pilihan di datangkan dari sejumlah sub kontraktor diantaranya CV.Fadhila yang terletak di Kecamatan Gunung Tuleh dan CV.Aswarman yang terletak di Kecamatan Sungai Aur dengan harga beli sebesar Rp.155.000 / ton, selain di datangkan dari lokasi tersebut timbunan pilihan juga terdegradasi berasal dari Galian C yang berlokasi di Kecamatan Lembah Melintang Lubuk King yang di duga belum memiliki perizinan lengkap. Untuk timbunan Split /Batu Pecah Base A dan B  dengan harga beli Rp.220.000/ton material tersebut di datangkan melalui Subkon PT.ARMS Alias Ardinol Bismi (Dino) yang beralamat di Kecamatan Tigo Nagari. Selanjutnya untuk pekerjaan Pasangan Batu dan Mortar pihak PT.Wika melakukan pekerjaan Subkontraktor dengan mendatangkan material Batu Kali berasal dari Bulu Laga 1 ( dengan subkon diketahui bernama Kondit Truk merek (Perwira) sementara   Galian C batu kali tersebit tidak berizin lengkap.

 

Untuk pekerjaan ini Subkon Pasangan Batu diketahui bernama Kak Ros yang berasal dari Panti Kabupaten Pasaman dengan harga pekerjaan pasangan Mortar Rp.800.000/Kubik , Pasangan Batu Rp.750.000/kubik. Pada pekerjaan Sub kontraktor terdapat lebih dari satu subkontraktor lainya diketahui bernama Karman dengan harga pekerjaan terjadi selisih harga untuk pekerjaan pasangan mortar Rp.750.000 / kubik  , pekerjaan pasangan Batu Rp.700.000/ Kubik.

 

Selanjutnya Subkon Pembukaan Badan Jalan kuat diduga Perusahaan asal Aceh BBM terdegradasi dengan BBM Subsidi yang dibeli dari masyarakat sekitar Air Bangis hal ini di buktikan ditemukan nya aktifitas penimbunan Bahan Bakar Minyak ((BBM) tepatnya di lokasi akses jalan TPA Kampung Pinang hanya berjarak lebih kirang 50 meter dari kantor direksi kit Proyek Pembangunan Jalan Teluk Tapang. Sementara itu, bidang Pekerjaan lainya seperti Penghijauan atau pemasangan Deomet hanya hitungan bulan sudah ada yang ambruk dan roboh di lokasi proyek, saat dikonfirmasi kepada pekerja dilokasi proyek mengaku pekerjaan borongan deomet di Subkontrak oleh pemenang proyek yakni PT.Wika kepada pihak kami, namun saat di wawancara pekerja tidak mau memberikan jawaban nama perusahaan subkontraktor deomet tersebut.






Guna mengetahui lebih dalam awak media ini mencoba mencari tahu terkait proses pembangunan di lokasi proyek sejumlah alat berat mulai dari pekerjaan alat berat misalnya Excavator (Bego), Bulldozer, Wheel Loader, Wales Stump, Grader, Scraper, Asphalt Paver, Truk Penyiraman Jalan (Watering) dan Dumc truk dari salah seorang narasumber yang tidak ingin identitas dituliskan alat berat maupun truk yang ada di lokasi proyek pihak perusahaan PT.Wika hanya melakukan rental.

 

Saat dilakukan wawancara kepada salah seorang pekerja di lokasi proyek yang enggan disebutkan kan dituliskan identitasnya mengaku item pekerjaan yang dilaksanakan diantaranya pembukaan badan jalan, leveling dan pemadatan badan jalan dan pelaksanaan untuk masing - masing subkontrak panjang pekerjaan tergantung kesiapan dari Subkon yang di tunjuk oleh PT.Wika KSO PEP. Selanjutnya, PT.Wika KSO PEP melalui Kordinator Humas & Staff KA Triksi, Kopas Brata, Korlap Pembangunan Proyek Teluk Tapang Richard, dan PPK 1.4 Purwandi hingga Satker PJN I Marsudi saat dilakukan komfirmasi via telpon dan percakapan Whatshaap belum mau memberikan keterangan terkait proses pembangunan proyek teluk tapang di Air Bangis. (Byg-Red GN.01)